Pages

Sunday, May 5, 2019

Tren Skin Fasting, Benarkah Berguna bagi Kesehatan Kulit?

Liputan6.com, Jakarta - Mumpung baru memasuki hari pertama Ramadan, mari kita bicara skin fasting alias puasa kulit. Apakah itu?

Mengutip laman elle.com, Senin (6/5/2019), tren skin fasting merebak setelah dipopulerkan oleh sebuah brand produk perawatan kecantikan asal Jepang sejak 2011 lalu. Seperti bagian tubuh lainnya, kulit juga memerlukan rehat dari paparan bahan kimia agar kembali sehat.

Dr. Whitney Bowe, ahli kecantikan sekaligus penulis buku The Beauty of Dirty Skin menerangkan definisi skin fasting alias puasa kulit dan manfaatnya. Menurut Bowe, skin fasting tidak terlalu buruk.

"Menghentikan sejenak ritual perawatan kecantikan berlebihan tidak hanya dapat membebaskan, tetapi juga dapat menyehatkan kulit," katanya.

Meski begitu, Bowe menyarankan agar tidak sepenuhnya berhenti menggunakan produk-produk perawatan kecantikan, melainkan membatasi penggunaannya saja. Ia menyebutnya diet.

"Saya pikir puasa sepenuhnya itu tidak berguna," katanya.

Ia mengatakan, dengan berpuasa, kita bisa mulai memilah produk yang benar-benar dibutuhkan kulit saja. Produk yang memiliki fungsi tumpang tindih dengan produk lainnya bisa dihentikan pemakaiannya.

"Saya rekomendasikan untuk bicara dengan dokter kulit Anda tentang menggunakan hanya tiga atau empat produk per hari selama beberapa minggu untuk mengatur ulang kondisi kulit," katanya.

Setelah menerapkan skin fasting beberapa lama, Anda bisa mengevaluasi apakah produk yang digunakan bisa mencerahkan kulit Anda atau hanya menambah biaya dan waktu untuk rutinitas tersebut.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3958150/tren-skin-fasting-benarkah-berguna-bagi-kesehatan-kulit

No comments:

Post a Comment