Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menilai ramadan menjadi bulan pemersatu umat. Ini lantaran bulan itu dipenuhi dengan rahmat.
"Kami berharap ramadan menjadi rahmat bagi kita semua. Kami mengajak umat untuk menghadapi ramadan dengan penuh solidaritas, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian," kata Nazaruddin dalam Multaqo Ulama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam.
"Tidak ada perbedaan antara warga Indonesia. Definisi warga Indonesia adalah sahabat hingga keluarga," sambungnya.
Lebih lanjut, Nazaruddin ingin masyarakat harus bisa bersyukur dengan sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia. Sebab, menurutnya banyak negara yang tidak memberi ruang bagi warganya untuk menyampaikan aspirasi.
"Kita bersyukur Indonesia tampil menjadi negara demokrasi. Banyak negara sekarang ini ingin seperti Indonesia. (tapi) tidak bisa. (karena) nasib mereka ditentukan oleh segelintir darah biru," ujarnya.
Di sisi lain, Nazaruddin juga meminta semua pihak tidak saling mencela saat ramadan. Ia juga meminta semua pihak tidak menganggap enteng pihak lain.
"Kalau kita membiarkan suara kita menghujat orang sementara kita sedang puasa, kita tahu kan dosanya. Jadi berhentilah. Mari kita kedepankan bulan suci ramadan," pungkasnya.
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3957175/nasaruddin-umar-berhentilah-mencela-saat-kita-berpuasa
No comments:
Post a Comment