Liputan6.com, Jakarta - Daihatsu Indonesia optimistis Xenia 1.500cc dapat diterima pasar dengan baik. Penjualan varian baru tersebut diperkirakan mampu melebihi target awal sebesar 10 persen yang dicanangkan.
"Angka 10 persen ini hanya periode launching. Nanti kita lihat responsnya, kalau bagus, akan kita tambah. Total target penjualan Xenia terbaru rata-rata 3.000 unit, atau naik dari rata-rata sebelumnya sekitar 2.500 unit. Jadi yang 1.500 cc kami targetkan sekitar 300 unit, memang tidak terlalu besar," terang Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso dalam keterangan resminya, Rabu (6/2/2019).
Dirinya mengakui, tingginya minat masyarakat terhadap Xenia terbaru lantaran harga yang tidak mengalami kenaikan. Padahal, menurut dia, adanya desain baru, tentu ada biaya pengembangan. Belum lagi setiap tahun pemerintah menetapkan perubahan harga Bea Balik Nama (BBN). Jadi logikanya, kata Hendrayadi, semestinya ada dua kenaikan.
"Tetapi kita lihat kondisi pasar. Walaupun Daihatsu dan Toyota market leader, pasar terus berkembang, pemainnya makin banyak, ada tujuh pemain di segmen MPV ini yang tadinya hanya dua pemain. Mau tidak mau, semuanya rebutan kue. Jadi persaingan pasar ketat, makanya kami pakai strategi tidak menaikkan harga," kata Hendrayadi.
Selain dari sesama pemain Jepang, perlawanan terhadap Xenia di kelas low multi purpose vehicle (LMPV) juga datang dari Tiongkok. Produk Tiongkok datang dengan harga lebih terjangkau serta fitur yang lebih banyak.
Menanggapi hal ini, Hendrayadi menyebut hal itu wajar dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk merebut pasar. Namun hal itu tidak terlalu dipusingkan Daihatsu yang telah memasarkan Xenia selama 15 tahun.
"Fiturnya berlimpah. Itu strategi mereka. Harga rendah, tetapi fitur melimpah. Mereka memang harus melakukan itu. Tetapi orang Indonesia memilihnya tidak sekadar dari fitur. Banyak yang menjadi pertimbangan, dengan duit terbatas, mereka akan berpikir bagaimana saat dijual lagi. Mereka tidak silau fitur atau pemanis sehingga pindah brand," bebernya.
Selanjutnya
Menurut dia, dalam membeli mobil, konsumen masih memikirkan kelebihan lain yang memang dimiliki Daihatsu Xenia seperti resale value, kemudahan perawatan atau after sales, kemudahan mendapatkan spare part. "Yang terpenting, Xenia sudah teruji ketangguhannya," tambahnya.
Sebagai informasi, hadir dengan 10 varian, Daihatsu Xenia terbaru dijual dengan harga terendah Rp 183,35 juta hingga tertinggi Rp 228,95 juta. Varian terbaru 1.500 cc harganya terpaut lebih murah sekitar Rp 10 juta dari saudara kembarnya, Avanza Veloz.
Sebagai contoh, Grand New Xenia 1.5 R deluxe transmisi manual dijual Rp 218,05 juta sedangkan transmisi matik Rp 228,95 juta. Tipe Avanza Veloz R manual dijual Rp 227,65 juta dan matik Rp 239,45 juta.
Untuk diketahui, total penjualan ritel Daihatsu di sepanjang 2018 mencapai 200.178 unit. Sigra menempati posisi teratas dengan penjualan 50.682 unit atau memberi kontribusi 25,3 persen.
Posisi kedua dipegang Gran Max Pick Up yang terjual 42.250 unit atau 21,1 persen, dan tempat ketiga diisi Xenia dengan total penjualan 30.418 unit atau memberi kontribusi 15,19 persen.
No comments:
Post a Comment