Pages

Sunday, May 5, 2019

Tabuhan Bedug dari Keraton Kasepuhan Cirebon Tandai Datangnya Ramadan

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah warga, abdi dalem hingga pengunjung berkumpul di Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon. Mereka menantikan tradisi tahunan yang selalu dilestarikan dalam setiap memasuki bulan Ramadan.

Tradisi tersebut bernama Dlugdag, yakni menabuh beduk bertalu-talu pada sore menjelang petang. Dlugdag dipimpin langsung oleh Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat.

"Di akhir bulan Syakban kita ada tradisi pemukulan bedug sebagai tanda memasuki Ramadan sekaligus memberitahukan bahwa nanti malam Salat Sunah Tarawih," kata Sultan Arief, Minggu (5/5/2019).

Didampingi kerabat keraton dan abdi dalem, Sultan memasuki area Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon. Warga yang sudah menunggu sejak lama, menyempatkan diri bersalaman sebelum mereka masuk ke Langgar.

Sebelum menabuh bedug, Sultan Arief bersama pendamping terlebih dahulu melaksanakan ibadah Salat Ashar. Dia menjelaskan, Dlugdag merupakan kolaborasi budaya Islam yang dibawa Wali Sanga khususnya Sunan Gunung Jati.

"Bedug sendiri sudah ada sebelum Islam masuk jadi Wali Sanga menyebarkan Islam tanpa menghilangkan jati diri masyarakat kita yang berbudaya," ujar dia.

Saat itu, kata Sultan Arief, masyarakat Cirebon belum mengenal Islam. Beduk digunakan sebagai penanda bagi masyarakat di Cirebon itu sendiri.

"Oleh Wali Sanga dipadukan dengan ajaran Islam tanpa meninggalkan tradisi leluhur jadilah Islam Nusantara ini. Dlugdag di sini hanya ada di Keraton Kasepuhan Cirebon," kata dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3957906/tabuhan-bedug-dari-keraton-kasepuhan-cirebon-tandai-datangnya-ramadan

No comments:

Post a Comment