Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari, menyebut kebocoran APBN sudah ada sejak zaman Orde Baru dan jumlahnya terus menurun seiring pergantian rezim.
"Kalau soal bocor itu sudah penyakit sejak zaman Pak Soeharto, bahkan lebih parah. Karena dulu APBN itu tidak satu pintu, tapi banyak pintu. Sehingga Pak Harto bikin Keppres banyak banget hanya untuk memastikan duit itu terawasi melalui proses politik yang transparan," kata Eva di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
Eva mengaku masih ada kebocoran anggaran hingga saat ini. Namun ia mengklaim jumlahnya tidak sebesar pada zaman Orde Baru.
"Tapi saya yakinkan kalau nanti pelaksanaan e-budgeting, e-procurement, e-planning, dilaksanakan seperti di DKI pada zamannya Pak Jokowi dan ini berlaku di seluruh Indonesia, tidak akan ada lagi peluang bocor yang direncanakan," ujarnya.
"Jadi kalau mau tidak bocor ya pilih Pak Jokowi," tegasnya. "Karena Pak Jokowi punya sistem untuk memastikan tidak ada lagi niat untuk bocor itu terakomodasi".
Eva lantas menyebut capres 02 Prabowo tidak memiliki program seperti Jokowi untuk mengatasi kebocoran APBN. Prabowo, kata dia lebih banyak ngomel daripada memberi solusi.
"Kalau Pak Prabowo tidak mempunyai rencana e-budgeting dan tetap ngomel tentang kebocoran, ya akan langgeng kebocoran itu. Jadi yang penting itu apa solusinya. Kalau Pak Jokowi solusinya e-budgeting. Dalam e-budgeting itu ada transparansi anggaran," tegasnya.
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3935254/tkn-jokowi-punya-solusi-untuk-cegah-kebocoran-apbn
No comments:
Post a Comment