Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi peran serta kontribusi besar dari penyelam Syachrul Anto yang meninggal dunia saat bertugas mengevakuasi Lion Air PK-LQP.
Jokowi tak lupa mengucapkan duka cita mendalam atas kepergian korban yang gugur saat menjalani misi kemanusiaan di perairan Tanjung Karawang, Jumat kemarin, 2 November 2018.
Dia berharap apa yang menimpa Syachrul Anto adalah peristiwa terakhir dan tidak ada lagi penyelam yang meninggal di lapangan.
"Ada 859 aparat relawan yang semuanya bersama-sama dalam rangka evakuasi atau mencari black box dan lain-lain yang sudah lima hari ini kita lakukan pagi siang malam. Kita harapkan tidak ada kejadian lagi penyelam yang meninggal di lapangan," terang Jokowi.
Sebelumnya, Syachrul Anto bersama rekannya ditugaskan menyelam untuk melihat barang-barang milik korban Lion Air di dasar laut.
Saat rekannya telah kembali ke permukaan, penyelam Basarnas berusia 48 tahun itu tak kunjung muncul. Sampai pada satu titik tubuhnya ditemukan mengapung dalam kondisi pingsan, jauh dari lokasi semula. Syachrul kemudian meninggal di rumah sakit dan diduga penyebab kematiannya akibat mengalami dekompresi.
Sementara itu, rekam jejak Syachrul Anto sebagai penyelam tak lagi diragukan. Sosok kepala rumah tangga ini adalah penyelam berlisensi yang sudah 10 tahun menggeluti bidang yang disukainya.
Dia juga tercatat sebagai sebagai anggota Indonesia Rescue Diver Team dan merupakan penyelam yang sangat berkualitas, dengan jam selam tinggi dan militan.
Berikut ini sejumlah misi kemanusiaan terakhirnya sebelum mengembuskan nafas terakhir usai mengevakuasi pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang:
https://www.liputan6.com/news/read/3683823/3-misi-terakhir-syachrul-anto-sebelum-evakuasi-lion-air-jatuh
No comments:
Post a Comment