Di lain kabar, seorang mantan guru sekolah khusus perempuan dilaporkan akan melahirkan di penjara, setelah mengaku bersalah melakukan hubungan seksual dengan salah seorang murid laki-laki di tempatnya mengajar, di Sydney Grammar School.
Dilansir dari laman Australia Plus, Minggu 4 Februari 2018, wanita berusia 34 tahun tersebut mengaku bersalah melakukan lima tindakan hubungan seksual dengan murid berusia 17 tahun, yang berlangsung di berbagai tempat, termasuk di dalam kelas.
Mantan guru yang sekarang mengandung anak pertama dari perkawinan dengan suaminya, telah dikenai hukuman penjara 15 bulan, dengan hukuman minimal yang harus dijalaninya adalah 7 bulan.
Hakim Paul Lakatos menggambarkan korban dan pelaku adalah "lost souls" (mereka yang kehilangan jiwa), yang pada awalnya berhubungan dengan niat baik, sebelum kemudian terlibat hubungan seksual.
Hakim mengatakan murid yang menjadi korban tersebut menderita depresi berat, memiliki perasaan tidak percaya diri, dan pernah berpikiran untuk melakukan bunuh diri.
Hakim Lakatos menerima pendapat bahwa sang guru sangat menyesali perbuatannya. Namun Hakim mengatakan, sang guru sebelumnya pernah mendapat peringatan bahwa dia sudah memiliki hubungan terlalu dekat dengan muridnya, dan korban juga memutuskan hubungan.
Guru dan murid tersebut bertemu selama masa tiga bulan di tahun 2016, dan tindakan yang mereka lakukan termasuk hubungan badan dan seks oral.
Tindakan mereka tidak hanya terjadi di ruangan kelas, tapi juga di rumah sang guru dan di toilet sekolah.
Hakim Lakatos juga mempertimbangkan kesehatan mental sang guru ketika hubungan terjadi di mana dia mengalami tiga kali keguguran, dan masalah dalam perkawinannya menyebabkan dia mengalami depresi berat.
Mantan guru ini sekarang akan bisa mendapatkan pembebasan hukuman pada September 2018.
https://www.liputan6.com/global/read/3638259/terlibat-skandal-seksual-dengan-murid-guru-perempuan-ini-diadili
No comments:
Post a Comment