Liputan6.com, Jakarta - Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai Kamis 7 Maret 2019 pukul 06.00 WIB menghentikan operasional bandara dan tidak melayani penerbangan.
Penghentian ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 / 2019 Masehi, yang jatuh pada Kamis, 7 Maret 2019. Dijadwalkan Bandara I Gusti Ngurah Rai akan beroperasi kembali Jumat 8 Maret 2019 pada pukul 06.00 WIB.
Meski bandara berhenti operasi, tapi hal itu tidak mempengaruhi bisnis para maskapai pemerbangan, seperti salah satunya Garuda Indonesia.
"Tidak ada pengaruh ke bisnis, karena ini sudah agenda tahunan, jadi kita bisa persiapkan untik tidak menjual tiket di setiap perayaan Nyepi," kata VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (7/3/2019).
Mengingat hal ini sudah menjadi agenda tahunan, Ikhsan mengaku sebagian besar masyarakat juga sudah memahami dan mengantisipasi dengan tidak melakukan perjalanan keluar dan menuju Bali.
Perlu diketahui, terdapat sedikitnya 468 penerbangan yang tidak beroperasi selama penghentian operasional bandara. Dari data tersebut, sebanyak 261 penerbangan merupakan penerbangan rute domestik dan 207 penerbangan rute internasional.
468 Penerbangan Tak Beroperasi
Dari total 468 penerbangan yang tidak beroperasi, Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penerbangan terbanyak, yaitu dengan total 94 penerbangan, disusul oleh Lion Air dan Indonesia AirAsia, masing-masing dengan 67 dan 52 penerbangan.
Di rute domestik, penerbangan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) menjadi rute tujuan dengan jumlah penerbangan tidak beroperasi terbanyak, dengan jumlah 52 penerbangan, disusul dengan Surabaya dan Lombok dengan masing-masing 16 dan 10 penerbangan.
Sementara untuk rute internasional, tiga besar rute tujuan dengan jumlah penerbangan yang tidak beroperasi terbanyak adalah Singapura dengan 18 penerbangan, Kuala Lumpur dengan 16 penerbangan, serta Perth dengan 9 penerbangan. (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment