Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta, Tuty Kusumawati menjadi salah satu dari enam nama yang lolos tahap akhir seleksi calon Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nama Tuty sendiri selama ini cukup dikenal di kalangan birokrat, khususnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Karir Tuty mentereng di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Di era Ahok, Tuty menjadi salah satu pejabat yang paling diandalkan. Mantan Bupati Belitung Timur itu menjadikan Tuty sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Di era Ahok, sosok Tuty Kusumawati kerap menjadi sorotan. Pernyataan Tuty kerap berseliweran di media massa, khususnya terkait soal perencanaan program yang akan dimasukkan ke dalam anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) DKI.
Dalam beberapa kesempatan Ahok kerap menyebut nama Tuty sebagai salah satu contoh pejabat DKI yang berintegritas. Beberapa pujian Ahok kepada Tuty yaitu soal tindakan istri perwira polisi, Kompol Ali Murni Tanjung itu, yang gemar melaporkan gratifikasi.
Alumnus Magister Institut Pertanian Bogor (IPB) itu juga punya peran besar Tuty dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) proyek reklamasi di Teluk Jakarta, yang kini justru di tentang oleh Gubernur Anies Baswedan.
Karena perannya itu, Tuty pun kerap bolak-balik KPK untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi proyek reklamasi yang menyeret sejumlah nama Anggota DPRD DKI Jakarta, salah satunya Mohamad Sanusi, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra.
Saat menjadi Kepala Bappeda, Pemprov DKI Jakarta sempat meraih empat penghargaan terbaik dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Empat penghargaan tersebut antara lain Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Tingkat Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) Tertinggi Tahun 2015, dan kategori Tingkat Pencapaian Indikator MDGs Terbanyak pada Tahun 2013-2015.
https://www.liputan6.com/news/read/3863568/tuty-kusumawati-pengawal-anggaran-dki-di-era-ahok-yang-lolos-seleksi-sekjen-kpk
No comments:
Post a Comment