Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mendesak tentara Libanon dan pasukan perdamaian PBB untuk menghancurkan sebuah terowongan yang digali oleh pemberontak Hizbullah, yang didukung Iran, untuk melintas ke wilayah Negeri Zionis.
Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (7/12/2018), militer Israel mengklaim telah mengidentifikasi sejumlah terowongan, serta mengirim penggali dan pasukan perbatasan untuk memblokir mereka.
Pasukan penjaga perdamaian --Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL)-- membenarkan keberadaan terowongan dekat perbatasan "garis biru" antara kedua negara dalam sebuah pernyataan pada Kamis 6 Desember, di mana menggambarkannya sebagai "kejadian serius".
Israel mengatakan operasi pertahanan akan berhenti di sisi perbatasannya. Namun, outlet media lokal, pada hari Rabu, mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya, bahwa Tel Aviv dapat memperluas tindakannya ke Libanon.
Tidak ada reaksi segera dari pemerintah Hizbullah atau Libanon. Semua pihak mengatakan situasi tetap tenang di kedua sisi perbatasan.
Namun, operasi Israel telah memusatkan perhatian pada perbatasan di mana negara itu dan Hizbullah berperang pada 2006.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pemerintah Libanon, Angkatan Bersenjata Libanon, dan Pasukan Sementara PBB di Libanon bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi (terkait Hizbullah)."
Ia menambahkan bahwa salah satu komandannya telah menunjukkan salah satu terowongan ke kepala UNIFIL, Mayor Jenderal Sefano Del Col.
"Kami mendesak ... UNIFIL mengambil tindakan bersama dengan angkatan bersenjata Libanon untuk membersihkan daerah itu, membersihkan akses ke terowongan dan memastikannya tidak digunakan untuk tujuan melawan Israel," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara senior pada militer Israel.
Namun, UNIFIL menanggapi hal tersebut dengan pernyataan bahwa "tidak ada kebutuhan tindak lanjut yang mendesak".
Simak video pilihan berikut:
No comments:
Post a Comment