Menurut Sudarno, Terchem merupakan grup musik rock pertama di Indonesia. Awalnya grup band rock itu merupakan grup band keluarga dengan nama Family Yunior pada tahun 1957. Akan tetapi sejak tahun 1962 nama grup band tersebut berganti nama dengan Ternchem.
"Anggotanya saya pegang gitar melodi, kakak saya almarhum Bambang Soewarno pegang drum, adik saya Bambang Oen Damoera pegang bass. Sedang keyboard Oni Picauri dari Ambon dan vokal Bernard Parnadi," sebutnya.
Ternchem menjadi tonggak sejarah musik rock. Keberadaannya terus menginspirasi para musisi, khususnya di Jawa Tengah. Cahyo Nugroho, basis kelompok musik rock Semarang era 90-an menyebut bahwa eksistensi musik rock pada masa kejayaannya di tahun 90-an tak lepas dari sejarah panjang Ternchem.
"Mereka berani mendobrak tradisi dan menjadi pondasi rock. Dalam waktu dekat, Insya Allah kami akan kembali berjaya," kata Tjahjo.
Tjahjo kemudian bercerita bahwa sejarah perkembangan musik rock dunia berawl dari gitaris besar Jimi Hendrix. Jimi Hendrix membidani lahirnya musik Rock.
"Saat itu belum lepas dari irama blues. Dalam perkembangannya ada pertunjukkan art rock bertajuk The Wall karya Pink Floyd," kata Tjahjo.
Saat ini ada banyak sempalan dari induk musik rock. Ada punk, heavy metal, speed metal hingga grindcore dan undercore. Black Sabbath menjadi pionir, diikuti Deep Purple, Judas Priest, Iron Maiden dan Metallica. Ada juga Europe, Bon Jovi, Poison, Def Leppard dan masih banyak lagi.
"Di Indonesia, rock dikembangkan pentolan era 70-an seperti God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Ternchem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia," kata Tjahjo.
Simak video menarik berikut :
No comments:
Post a Comment